Sabtu, 10 April 2021

Pasang Surut Air Laut

 

Pasang Surut Air Laut


Pasang surut air laut merupakan fenomena naik atau turunnya ketinggian permukaan air laut secara berkala. Hal ini dapat disebabkan oleh banyak faktor, seperti efek sentrifugal rotasi bumi dan faktor gravitasi benda-benda langit (matahari, bulan, dsb). Namun secara umum kita dapat membedakkan pasang menjadi dua yaitu: pasang purnama dan pasang perbani.

Pada pasang purnama, faktor yang paling dominan bekerja adalah gaya gravitasi bulan. Besarnya dua kali lipat gaya gravitasi yang disebabkan oleh matahari. Hal ini dikarenakan posisi bulan yang lebih dekat dengan bumi. Gaya gravitasi menyebabkan tarikan air laut ke arah bulan dan matahari sehingga menghasilkan dua tonjolan keluar (bulge) air laut. Terdapat dua jenis pasang yaitu pasang purnama (spring tide) dan pasang perbani (neap tide). Berikut merupakan ilustrasi fenomena pasang laut purnama

Terlihat dari gambar fenomena air laut pasang purnama terjadi dua kali dalam sebulan yaitu saat bulan baru (new moon) dan bulan purnama (full moon). Hal ini terjadi saat matahari, bumi dan bulan berada pada satu garis lurus. Pada saat ini permukaan air laut pada daerah yang mengalami purnama akan pasang pada titik tertinggi (titik A dan B), dan daerah yang tidak mengalami purnama akan surut pada titik terendah (titik C dan D).

Sedangkan pada pasang perbani (neap tide) terjadi saat bumi, bulan dan Matahari membentuk sudut tegak lurus satu sama lain. Pada saat ini permukaan air laut mengalami pasang naik yang tidak terlalu tinggi (titik A dan B) dan surut yang tidak terlalu rendah (titik C dan D). Pasang laut perbani ini terjadi pada saat bulan kuarter pertama dan kuarter ketiga. Berikut merupakan ilustrasi fenomena pasang laut perbani


SUMBER :

https://www.zenius.net/prologmateri/fisika/a/590/pasang-surut-air-laut




Tidak ada komentar:

Posting Komentar