Sabtu, 17 April 2021

Sifat Fisik dan Sifat Kimia Air Laut Hidrosfer

 

Sifat Fisik dan Sifat Kimia Air Laut

Hidrosfer

= – = – =

Laut merupakan tubuh air yang menempati sebagian besar permukaan bumi. Sebanyak 71% lautan menutup permukaan bumi, sedangkan 29% adalah daratan. Laut memiliki sifat kimia dan sifat fisik antara lain warna, suhu, kadar garam, tekanan dan densitas. Tidak semua lautan di bumi memiliki sifat-sifat penyusun yang sama. Ada laut yang memiliki warna berbeda dengan laut lain, suhu yang berbeda, tekanan yang berbeda, densitas air yang berbeda hingga kadar garamnya juga tidak sama. Lebih lanjut tentang sifat fisik dan kimian air laut ini mari kit bahas lebih lanjut.


Warna Laut

Warna air laut tergantung pada zat-zat yang terlarut dalam air laut baik organik maupun anorganik. Pada umumnya, laut berwarna biru, tetapi karena pengaruh zat-zat terlarut itulah warna laut dapat berbeda-beda. Berikut macam-macam warna air laut.

  1. Warna hijau, karena adanya lumpur yang diendapkan dekat pantai memantulkan warna hijau, yaitu dengan adanya plankton dalam jumlah yang banyak.
  2. Warna kuning, karena adanya lumpur kuning yang terdapat pada dasar laut. Misalnya, pengaruh endapan dari Sungai Kuning atau Sungai Hoang ho di Cina.
  3. Warna ungu, karena adanya organisme yang mengeluarkan sinar fosfor, misalnya, di Laut Ambon.
  4. Warna biru, karena adanya sinar biru dari matahari (gelombang pendek) yang dipantulkan lebih banyak dari yang lain.
  5. Warna merah, karena adanya binatang-binatang kecil yang berwarna merah yang terapung-apung di laut, misalnya, Laut Merah.
  6. Warna putih, karena permukaannya selalu tertutup es, misalnya, laut di daerah kutub.
  7. Warna hitam, karena adanya lumpur hitam di dasar laut.

.

Suhu Laut

Suhu air laut pada daerah satu dengan daerah lain berbeda-beda. Suhu ditentukan oleh letak lintang geografis suatu tempat, besar kecilnya pemanasan matahari, serta keadaan angin. Di laut daerah tropis, umumnya suhu air laut mencapai 30° C, misalnya, di Teluk Meksiko dan Laut Tiongkok. Di laut-laut pinggir yang tertutup, dapat mencapai 33° C, sedangkan di daerah pertengahan suhu permukaan air laut sekitar 5° – 18° C

Suhu air laut di permukaan bumi menunjukkan ada perbedaan-perbedaan walaupun tidak besar.

  1. Suhu air di Samudra Atlantik rata-rata 16,9° C.
  2. Suhu air di Samudra Hindia rata-rata 17,0° C.
  3. Suhu air di Samudra Pasifik rata-rata 19,1° C.
  4. Rata-rata suhu air laut di dunia 17,4°C.

Suhu permukaan air laut di Indonesia sekitar 26,3° C, ini menunjukkan suhunya lebih tinggi dari suhu rata-rata air laut di dunia. Hal ini disebabkan Indonesia terletak di daerah tropik. Semakin ke dalam suhu air laut semakin dingin karena pengaruh sinar matahari berkurang. Suhu yang lebih tinggi menyebabkan tumbuhan laut tumbuh dengan subur. Tumbuhan ini penting bagi kehidupan ikan-ikan dan binatang laut lainnya.

.

Kadar Garam (Salinitas)

Salinitas (kadar garam) ialah banyaknya garam dalam gram yang terdapat pada satu liter air laut. Laut airnya terasa asin karena hasil pelapukan dari daratan yang mengandung garam yang dibawa oleh sungai ke laut. Semakin tinggi garam-garam yang terlarut dalam air laut semakin asin air laut tersebut.
Kadar garam biasanya dinyatakan dengan permil (‰) atau perseribu yang menunjukkan berapa gram kandungan mineral dalam setiap 1.000 gram air laut. Misalnya, salinitas Laut Jawa 32‰, hal ini berarti bahwa dalam setiap 1.000 gram air Laut Jawa terlarut kadar garam sebanyak 32 gram.
Salinitas rata-rata lautan ialah sekitar 35‰, sedangkan kandungan garam di laut tersusun atas beberapa persenyawaan, antara lain natrium klorida (77,75%), magnesium klorida (10,89), magnesium sulfat (4,73%), kalsium sulfat (3,60%), kalium sulfat (2,46%), kalsium karbonat (0,35%), magnesium bromida (0,21%), dan unsur runutan (0,01%)

Misalnya, rata-rata kadar garam air laut 35%, artinya setiap 1 kg air laut mengandung garam 35 gram. Kadar garam air laut tidak sama di setiap daerah. Faktro yang mempengaruhi tinggi rendahnya kadar garam suatu lautan adalah sebagai berikut :

  1. Besar kecilnya penguapan. Semakin besar penguapan air laut, kadar garamnya semakin tinggi. Contoh: Laut Kaspia.
  2. Banyak sedikitnya curah hujan. Semakin banyak curah hujan, semakin rendah kadar garamnya. Contohnya, laut-laut di Indonesia.
  3. Banyak sedikitnya air tawar dari sungai yang masuk. Masuknya air tawar menyebabkan rendahnya salinitas. Contohnya Laut Jawa. Banyak sungai yang bermuara di laut ini, seperti Sungai Asahan, Sungai Rokan, Sungai Kampar, Sungai Indragiri, Sungai Batanghari, Sungai Musi, Sungai Kapuas, Sungai Barito, Sungai Ci Tarum, Sungai Ci Manuk, Sungai Ci Liwung, dan Kali Solo (Bengawan Solo).
  4. Banyak sedikitnya cairan es yang masuk ke dalam laut. Hal ini terjadi di daerah yang mengalami musim dingin. Contohnya Laut Baltik.
  5. Aus Laut. Dengan adanya arus laut terjadi percampuran kandungan garam sehingga kadar garamnya menjadi lebih merata.

Tekanan

Air laut memiliki tekanan yang besar dan semakin dalam laut maka semakin besar pula tekanannya. Manusia hanya mampu menyelam hingga kedalaman tertentu karena tekanan yang sangat besar. Di dalam laut, gaya gravitasi yang bekerja ke arah bawah akan diimbangi oleh gaya yang bekerja ke arah atas akibat adanya tekanan. Tekanan yang terjadi di bawah permukaan laut disebut tekanan hidrostatis dan diukur dalam satuan atmosfer (atm). Setiap kedalaman 10 meter, tekanan hidrostatis bertambah 1 atm. Permukaan laut memiliki tekanan 1 atm.

Densitas

Densitas atau kepadatan air laut adalah jumlah massa air laut per satuan volume. Nilai densitas air laut pada umumnya antara 1,02-1,07 gram per cm³. Nilai densitas sangat berkaitan dengan temperatur, salinitas, dan tekanan.

.

Sumber Tulisan

  1. Dahuri, Rokhman. 2003. Keanekaragaman Hayati Laut. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
  2. Hutabarat, S. dan Stewart Evans, M. 1985. Pengantar Oseanografi. Jakarta: Universitas Indonesia (UI-Press).
  3. Nontji, Anugerah. 1986. Laut Nusantara. Jakarta: Djambatan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar