Selasa, 20 April 2021

Permasalahan-permasalahan di Bidang Kelautan Hidrosfer

 

Permasalahan-permasalahan di Bidang Kelautan

Hidrosfer

Laut merupakan tubuh benda cair yang menempati mayoritas permukaan bumi. Lebih dari 70% permukaan bumi ditutup oleh lautan. Kondisi ini membuat bumi memiliki faktor pendukung vital dalam menunjang kehidupan di bumi. Keberadaan air menjadikan berbagai bentuk kehidupan makhluk hidup dapat bertahan dalam memenuhi kebutuhannya.

Meskipun merupakan salah satu faktor vital yang menunjang kelangsungan kehidupan di bumi, namun kenyataannya masih banyak permasalahan-permasalahan di bidang kelautan yang dapat mengancam kelangsungan tersebut. Beberapa permasalahan tersebut antara lain :

  • Kerusakan terumbu karang
    Pada kawasan pantai dengan terumbu karang yang banyak akan membuat berbagai jenis ikan banyak pula hidup di kawasan tersebut. Hal ini tak lain karena terumbu karang dapat dikatakan merupakan rumah dan menyediakan sumber bahan makanan bagi ikan. Selain itu kawasan terumbu karang juga menyediakan pemandangan yang indah sehingga tentu dapat dimanfaatkan untuk kegiatan wisata. Namun terumbu karang di beberapa negara banyak yang rusak dan hancur. Salah satu kegiatan manusia yang sering menyebabkan terjadikan kerusakan pada terumbu karang adalah penggunaan bahan peledak dalam usaha mencari ikan.

    Begitu banyaknya ikan di kawasan terumbu karang membuat nelayan melakukan penangkapan menggunakan bahan peledak. Dari segi waktu dan kemudahan tentu penggunaan bahan peledak ini efektif untuk mendapatkan tangkapan dalam jumlah banyak. Namun di sisi lain penggunaan bahan peledak membuat terumbu karang yang menjadi sarang ikan mengalami kerusakan. Karena terumbuh karang merupakan sarang atau rumah bagi ikan maka begitu mengalami kerusakan tidak akan ditinggali lagi oleh ikan-ikan. Dengan semakin banyaknya terumbu karang yang rusak tentu akan mengurangi jumlah ikan untuk masa yang akan datang. Selain itu kerusakan terumbu karang membuat pemandangan bawah laut menjadi rusak dapat menyebabkan pantai tersebut akan sedikit pengunjung yang datang berwisata.
    .
  • Pencemaran air laut
    Laut merupakan sumber kehidupan yang menawarkan kekayaan nabati. Berbagai jenis hewan dan tumbuhan hidup di laut dan mendapatkan bahan makanan yang telah disedikan oleh alam. Namun banyak wilayah lautan yang mengalami kerusakan baik bagian dasar laut dangkalnya maupun kondisi airnya. Salah satu penyebab kerusakan air laut yang lain adalah pencemaran. Pencemaran yang terjadi di laut berasal dari limbah-limbah hasil aktivitas manusia. Limbah-limbah tersebut dapat berupa :
    • Limbah rumah tangga
      Banyaknya rumah-rumah penduduk yang tinggal di sepanjang aliran sungai membuang limbah rumah tangganya di sepanjang aliran sungai. Pada saat sampai di muara sungai limbah tersebut ikut masuk ke laut dan menyebabkan pencemaran laut dan membuat kerusakan ekosistem laut.
    • Limbah industri
      Kegiatan-kegiatan industri yang menghasilkan limbah-limbah berbahaya bagi lingkungan kadang juga berbuat nakal dengan membuang limbah ke laut langsung atau melalui aliran sungai. Hal ini menyebabkan pantai menjadi tercemar. Semakin banyak industri yang membuang limbah tanpa pengolaha lebih dulu tentu dapat menyebabkan potensi pencemaran juga semakin tinggi. Pencemaran yang makin tinggi tentu semakin tinggi pula tingkat kerusakan lingkungan di laut.
    • Tumpahan minyak mentah
      Kapal-kapal tanker yang membawa minyak mentah pada saat mengalami kebocoran dan kemudian minyak mentah di dalamnya tumpah ke laut maka akan menyebabkan pencemaran laut yang parah. Begitu pula dengan kebocoran di penambangan minyak lepas pantai juga turut menyebabkan pencemaran yang membuat kerusakan perairan laut dan lingkungan di bawahnya.

      .
  • Sampah-sampah mengotori laut
    Pantai menawarkan keindahan pemandangan baik di permukaan maupun pemandangan bawah laut, semilir angin, deburan ombah dan berbagai daya tarik lain kepada pengunjung. Semakin indah dan eksotis suatu pantai memiliki kecenderungan akan didatangi oleh wisatawan. Pantai yang ramai pengunjung memberikan banyak keuntungan bagi pengelola wisata hingga pedagang-pedagang asongan karena kunjungan wisatawan yang banyk, namun di satu sisi wisatawan pantai yang semakin banyak juga membuat masalah. Salah satu adalah banyaknya smapah-sampah berceceran di sepanjang pantai baik di daratan maupun di wilayah perairannya.

    Banyaknya sampah di pantai dapat disebabkan oleh wisatawan yang membuang bahan habis pakai secara sembarang di pantai seperti plastik-plastik bungkus makanan, botol-botol minuman dan berbagai sampah lain. Selain itu pembuangan sampah sembarang oleh penduduk di sepanjang aliran sungai yang bermuara ke laut juga turut menyebabkan pencemaran. Sampah-sampah yang berserakan dai tepi pantai hingga di perairan selain menyebabkan kerusakan pada ekosistem pantai juga mengganggu pemandangan sehingga keindahan pantai menjadi berkurang.
    .
  • Kenaikan muka air laut.
    Kenaikan muka air laut merupakan bentuk kerusakan laut yang terjadi dalam skala besar sebagai akibat dari pemanasan global. Global warming membuat gletser meleleh dan menyebabkan kenaikan muka air laut menjadi naik serta suhu air laut menghangat. Beberapa ekosistem lingkungan sekitar pantai mengalami kerusakan akibat kenaikan muka air laut tersebut. Selain itu garis pantai berpindah ke dalam dan menyebabkan luas daratan menjadi berkurang.

Sumber Tulisan

  1. Dahuri, Rokhman. 2003. Keanekaragaman Hayati Laut. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
  2. Hutabarat, S. dan Stewart Evans, M. 1985. Pengantar Oseanografi. Jakarta: Universitas Indonesia (UI-Press).
  3. Nontji, Anugerah. 1986. Laut Nusantara. Jakarta: Djambatan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar